Senin, 03 Agustus 2015

Untuk Hindari Musyrik, Kenapa Ka’bah Tidak Dihancurkan?

Mudah2an Ilmu kita bertambah. Kalau baru belajar, biasanya seperti ini. Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Dari Ustad Nashih:
Wahabi : “Jangan melakukan suatu ibadah yang tidak ada contoh dari Rasulullah SAW” Gus Bik : “Kalau begitu jangan dengar Khutbah Jum’at dengan Bahasa Indonesia”
Wahabi : “Semua amalan itu tertolak kalau tidak ada contoh dari Rasulullah SAW” Gus Bik: “Kalau begitu jangan lakukan Shalat Tarawih sebulan penuh di masjid” Wahabi: “Islam itu sudah sempurna, tidak perlu di tambah-tambah lagi”
Gus bik: “Kalau begitu, tidak usah banyak bicara. Karena Islam sudah sempurna, dan tidak perlu lagi di tambah ajaran aneh wahabi”
Wahabi : “Kubah kuburan wali harus di rubuhkan, karena berpotensi syirik disembah”. Gus Bik : “Kenapa hanya kubah kuburan saja yg di rubuhkan, sekalian saja tebang semua pohon didunia, ratakan gunung-gunung, goa-goa, laut, hancurkan bulan, bintang, matahari, ka’bah, dan hajarul aswad karena semuanya juga berpotensi syirik untuk disembah”
Wahabi : “Salam untuk orang yang telah meninggal dunia tidak akan sampai”
Gus Bik : “Kalau begitu saat shalat tidak usah ucapkan “Assalamu ‘alaika ayyuhannabiyu warahmatullahi wabarakatuh”, karena Rasulullah SAW telah lama wafat”
Wahabi : “Tassawuf itu ajaran baru, karena Rasulullah SAW tidak pernah menyebut sufi”
Gus Bik : “Kalau begitu tidak usah belajar hadits, karena istilah-istilah muhaddits pun Rasulullah SAW tidak pernah sebut”
Wahabi : “Jangan percaya ulama, ulama itu tidak ada yang maksum, dan yang maksum hanya Rasulullah SAW”
Gus Bik : “Kalau begitu tidak usah pakai hadits, karena semua hadits di riwayatkan oleh para ulama”
Wahabi : “Maulid itu bid’ah, tidak boleh di lakukan”
Gus Bik: “Kalau begitu jika anak kamu lahir tidak usah senyum senang, karena itu bagian dari perayaan kelahiran”
Wahabi : “Indonesia ini negara thaghut”
Gus Bik : “Kalau begitu tidak usah tinggal di Indonesia” Wahabi : “Aqidah Asy’ariyyah itu sesat”
Gus Bik : “Kalau begitu tidak usah pakai kitab Ibnu Hajar Al Asqalani”
Wahabi : “Imam Syafi’i itu tidak maksum”
Gus Bik : “Apa lagi kamu … Ha ha ha⁠⁠ … ..

Keterangan bagi yang belum paham:
Dalam memberantas kemusyrikan, Nabi tidak pernah membongkar kuburan, dsb. Namun Nabi menanamkan ilmu Tauhid yang benar kepada ummatnya. Sebaliknya Nabi men-sunnahkan ummatnya agar ziarah kubur guna mengingat mati. Sebagai contoh meski dari zaman sahabat Umar, Mesir sudah ditaklukkan, namun Piramida dan Sphinx tidak dihancurkan dengan dalih mencegah kemusyrikan. Karena melawan Musyrik itu dengan ilmu. Bukan dengan menghancurkan bangunan. Kalau ada yang menyembah matahari, apa kita harus menghancurkan matahari? Tidak kan? Kita sekedar meyakinkan dengan ilmu bahwa matahari itu bukan Tuhan. Imam Syafi’ie tidak maksum. Apalagi kita. Imam Syafi’ie juga hafal Al Qur’an pada umur 7 tahun serta menguasai 1 juta hadits dan melihat langsung praktek ibadah dari cucu sahabat Nabi. Jadi fiqih Mazhab Syafi’ie itu diambil berdasarkan hasil mempelajari Al Qur’an, praktek ibadah cucu sahabat Nabi, dan 1 juta hadits. Bukan sekedar pendapat pribadi Imam Syafi’ie. Imam Hadits paling top seperti Imam Bukhari dan Imam Muslim pun mengikuti Mazhab Syafi’ie. Mereka tidak coba membuat2 sistem mazhab Fiqih sendiri.

Dikutip dari: http://kabarislamia.com/2015/07/23/untuk-hindari-musyrik-kenapa-kabah-tidak-dihancurkan/#more-5455

Tidak ada komentar:

Posting Komentar